Rencana Allah Tidak Pernah Gagal

Rencana Allah Tidak Pernah Gagal
Ayub 42:1-2
Pdt. Petrus Nyorapadma, S.Th
Pendahuluan:

Pada saat Allah Bapa mengutus Yesus ke dunia untuk menjadi korban bagi keselamatan jiwa manusia, Bapa tidak pernah meminta pendapat kepada siapapun. Sehingga iblis tidak tahu rencana penyelamatan tersebut. Rencana penyelamatan melalui kematian Kristus tidak diketahui oleh siapapun. Hanya Bapa, Anak dan Roh Kudus yang tahu.
Manusia membaca peristiwa penyaliban dan kematian Yesus sebagai suatu kelemahan dan kebodohan (1 Korintus 1:18). Yang sangat disesali adalah; para ahli Taurat yang mempelajari Firman Allah, khususnya kitab nabi Yesaya pasal 53, tidak mengerti maksud Allah. Para imam yang mempersembahkan korban bakaranpun tidak menyadari bahwa penggenapan ada dalam Yesus sebagai Anak Domba Allah yang memikul dosa manusia (Yohanes 1:29-34)

Isi Kotbah:
Langkah-langkah yang dilakukan oleh orang yang tidak mengerti rencana Allah
(Matius 27:62-66).

I. Upaya mereka untuk merintangi rencana penyelamatan itu.
1. Yesus dijuluki si penyesat.
2. Mereka memeteraikan kubur Yesus dengan meterai Pilatus.
3. Mereka meminta tentara Romawi untuk menjaga kubur Yesus.
Tapi usaha mereka sia-sia (Matius 28:1-10).
Contoh lain: Nabi Yunus juga berusaha melawan rencana Allah tapi gagal.

II. Rencana Allah bagi kita pribadi (Roma 8:28-30).
Firman menjelaskan bahwa panggilan kita untuk menjadi anak-anak Allah bukanlah suatu kebetulan. Firman Allah bersabda bahwa panggilan dan keselamatan yang kami terima sudah direncanakan oleh Allah jauh sebelumnya.

III. Apa Rencana Allah Bagi Kita ? (Yeremia 29:11)
1. Rancangan Damai Sejahtera.
2. Bukan rancangan kecelakaan
3. Untuk memberikan hari depan yang penuh harapan.

Ayub menyaksikan sendiri dan bukan berdasarkan cerita orang lain bahwa rencana Allah itu ajaib dan tidak akan gagal (Ayub 42:1-5).

Kesimpulan:
Proses untuk membetuk diri kita belum selesai, sedang berjalan, jangan melihat kesulitannya tapi lihatlah hasilnya. Hari depan yang penuh harapan selalu ada!!!

/>