Hubungan Tanpa Status
Pengkotbah 12:14
HUBUNGAN Tanpa Status saya singkat menjadi (HTS), istilah ini bagi sebagian orang masih asing. Akan tetapi HTS telah menjadi gaya hidup bagi beberapa orang (khususnya kalangan muda). Bagi kalangan muda, hubungan itu sah dan mengasyikkan, karena tidak terikat apa pun. Biasanya, HTS adalah sebuah pertemanan yang diawali dengan kesadaran untuk saling menikmati rasa keber-samaan. Mereka melakukan HTS berbagai alasan, misalnya:
• Karena belum dapat ber-komitmen.
• Karena belum ada yang bisa diharapkan atau belum memiliki sesuatu yang bisa diberikan kepada pasangannya.
• Tidak adanya keberanian untuk mengungkapkan kejujuran hati
Namun apapun alasan yang dilontarkan, HTS merupakan suatu hubungan yang didalamnya ada pihak yang diuntungkan dan ada pihak yang dirugi-kan.
Apakah HTS (Hubungan Tanpa Status)?
HTS adalah hubungan antar pria dan wanita yang sangat intim, lebih dekat dari seorang sahabat, namun tidak ada pengakuan yang jelas. Di dalam HTS, hanya terdapat unsur gairah atau nafsu, ntanpa komitmen atau ikatannya.
Dampak HTS
Tidak adanya kejelasan, komitmen atau ikatannya hubu-ngan, bisa membuat sakit hati, bahkan terjadinya perpisahan, ada-lah dampak dari HTS. HTS menghadirkan dampak yang sangat tidak menyenangkan bahkan cenderung pahit bagi pihak yang dilukai. Rasa nyaman dan cinta selalu beriringan dengan adanya kebersamaan. Keber-samaan terus dibangun dalam kedekatan yang menghadirkan cinta, adanya rasa saling membu-tuhkan, serta saling berbagi. Bagi HTS hanya sebatas itu, sehingga ketika ada kesempatan menemukan orang lain, yang bisa mengisi harapan dan ekspektasi diri, maka keber-samaan itu dapat berganti haluan tanpa harus merasa bersalah. Tidaklah mengherankan, bahwa hubungan awal berakhir tanpa bekas dan penjelasan apa pun. Semua bisa berakhir karena tidak ada ikatan apa pun. Dalam hal ini dan kenyataannya seringkali pihak wanita yang menjadi korbannya.
Proses Terjadinya HTS
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya HTS. Semua berawal dari kedekatan dan kebersamaan. Rasa nyaman mem-bangun rasa cinta. Namun keberanian berkomitmen sulit dilakukan. Sejatinya, sebuah hubu-ngan yang sehat membutuhkan sebuah kepastian dalam komit-men. Karena dengan hubungan seperti itu, pasangan pria bisa pergi meninggalkan teman wanita-nya kapan pun dia suka. Tidak bisa menuntut lebih pada pasangannya untuk melakukan banyak hal. Termasuk juga ketika si dia lebih memilih orang lain sebagai kekasih hati, pihak keduapun harus menerima keputusan tersebut dengan lapang dada.
Kedudukan HTS bagi orang Percaya.
Ada tiga unsur penting yang harus dibangun dalam membangun hubungan asmara yaitu; keintiman, gairah, dan komitmen. Dari ketiga unsur ini tidak boleh dihilangkan salah satunya. Oleh sebab itu HTS merupakan hubungan yang tidak bertangung jawab dan tidak bisa dipertanggu-jawabkan, karena menghilangkan salah satu unsur yaitu komitmen. HTS sama dengan TTM (teman tapi mesra). Prinsip HTS atau TTM adalah kedekatan dan keintiman tanpa sebuah penga-kuan dan komitmen. Ending dari HTM atau TTM adalah Sakit hati dan kekecewaan.
Bagi orang muda, dunia perga-ulan memang penuh dinamika. Bagi orang percaya tanggung jawab merupakan komitmen yang harus diemban. Maka bangunlah hubu-ngan di atas dasar tanggung jawab, bukan kesenangan dan kepuasan diri. Baca Pengkotbah 11:9 – 12:1.
Nasehat!!!
Selamat membangun dan mem-perbaiki hubungan. Dan bagi yang akan membangun hubungan, arahkanlah itu dalam tanggung jawab mencintai dan memiliki tujuan pasti. Hubungan sejati bukan hanya dapat saling mengun-tungkan, namun sama-sama melakukan yang benar, dengan berdampak positif bagi pasangan dan lingkungan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar