Uang

JANGAN Menjadi hamba uang
Injil Lukas 16:10-13


Pendahuluan:
Konsep tentang uang dibahas sangat luas dalam Alkitab hampir 2/3 dari perumpamaan yang disampaikan Tuhan Yesus menyinggung masalah uang. Bahkan ada seorang hamba Tuhan yang mengatakan bahwa firmanNya tentang uang lebih banyak daripada firmanNya tentang surga dan neraka. Bukan berarti Yesus mata duitan, tetapi Yesus ingin menyadarkan manusia bahwa hati kita bisa lebih condong atau dekat kepada harta daripada kepada Tuhan.

Kalau kita membaca ini jangan salah mengerti Allah tidak anti dengan keuangan. Tetapi Allah sangat menentang orang (khususnya orang kristen) yang menjadi hamba uang. Yang menjadi persoalan adalah: kadang kadang kita tidak tahu, bahwa tanpa kita sadari kita telah menjadi hamba uang.
Bagaimana ciri-ciri orang yang telah menjadi hamba uang menurut Alkitab?
1. Kita menjadi hamba uang apabila kita tidak membayar perpuluhan.
Perhatikan Amsal 3:9-10 bandingkan dengan Maleakhi 3:8-10.
Dari dua perikop ini kita tahu bahwa Tuhan ingin kita memuliakan Tuhan bukan hanya dengan nyanyian dan pujian, melainkan juga dengan persembahan harta dan kekayaan yang kita miliki. Di Korea adasebuah gereja yang memberikan syarat bagi jemaat yang akan menerima baptisan air:
Pertama: Orang itu harus lahir baru.
Kedua: dia harus bersaksi kepada orang lain dan melihat perubaha yang terjadi.
Ketiga: dia harus setia membayar perpuluhan.
Sebagian orang berkata bahwa persepuluhan tidak perlu dilakukan lagi pada zaman ini karena kita sudah tidak hidup dalam Hukum Taurat. Orang yang pertama kali memberikan perpuluhan adalah Abraham. Abraham disebut Bapa orang beriman. Abraham memberikan perpuluhan sebelum Taurat Tuhan diberikan Allah kepada Musa.

2. Kita menjadi hamba uang apabila kita tidak bisa mengatur uang dengan baik.
Mengapa ada orang yang memiliki sedikit uang, tetapi bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari? Sebaliknya, ada orang yang mempunyai uang lebih banyak, tetapi selalu berutang? Salah satu penyebabnya adalah: pengaturan uang yang tidak baik. Kita harus sadar bahwa kita ditugaskan untuk menjadi pengurus, pengelola atau penatalayan yang baik dan bertanggung-jawab untuk setiap harta yang diberikan kepada kita 1 Petrus 4:10.
Kesalahan pengaturan uang disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut:
 Karena investasi yang buruk.
Banyak orang Kristen keliru dalam berinvestasi. Mungkin saya bukan ahli dalam hal tersebut. Tapi kebanyakan kerugian mereka disebabkan kesalahan melakukan invesatsi.
 Karena kebiasaan berhutang.
Masyarakat sekarang ini bukan masyarakat tunai, melainkan masyarakat kredit. Menurut survei yang pernah saya baca, orang USA rata-rata membelanjakan uang sedikitnya $400 per tahun, di atas pendapatan rata-rata.
 Karena pengeluaran pada waktu yang tidak tepat.
Seringkali kita harus membayar sesuatu yang terlalu mahal padahal kita bisa membayarnya dalam jumlah yang sedikit lebih murah.
 Karena pemborosan sumber-sumber pengeluaran.
Lampu yang tidak dimatikan pada siang hari, ledeng bocor yang tidak segera diperbaiki atau pemborosan lainnya yang tidak perlu.

3. Kita menjadi hamba uang kalau kita tidak menahan diri untuk belanja (Pengkotbah 2:10).
Budaya konsumtif telah merajalela di mana-mana. Barang-barang yang indah ditawarkan dan kita selalu ingin membelinya padahal kita tidak membutuhkannya. Shopping mania kegilaan belanja adalah wabah zaman akhir. Bagaimana hal ini bisa dikategorikan sebagai hamba uang?
 kita akan mengalami kepuasan bukan lagi kepada Tuhan Yesus tetapi apa yang kita miliki.
 Harga diri kita tergantung pada mereka yang melekat pada diri kita.
Sementara Yohanes mendefinisikan salah satu tanda pertobatan adalah hidup berpadanan dengan apa yang ada.


Pdt. Budiono, S.PAK

/>