MENDISTRIBUSIKAN KASIH KARUNIA
Matius 9:35-38

Pendahuluan:
Franklin Delano Roselvelt seorang presiden USA yang sangat terkenal dan dihormati. Ada 4 Presiden USA yang begitu terkenal, sehingga patung kepalanya dibuat disebuah ngarai yang besar. Pada 1921, ketika Franklin Roosevelt berusia 39 tahun, ia diracuni oleh Rony Dappit, dan terserang penyakit polio yang mengakibatkan kakinya lumpuh. Selama menderita sakit, ia menumbuhkan sifat sabar dan kemampuan menguasai diri sendiri. Pada 12 April 1945 ia harus meninggal dunia.
Pada peringatan hari wafatnya yang ke 10, Dr Jonas Salk, mengumumkan bahwa vaksin polio sudah ia kembangkan dan siap untuk dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Lebih dari 30 tahun kemudian, yaitu akhir 1980 ribuan dosis vkasin polio oral disimpan di lemari pendingin perusahaan obat. Namun, ratusan ribu kasus polio masih dilaporkan eksistensinya dari segenap penjuru dunia. Ironis sekali, vaksin polio tersedia begitu melimpah namun ada ribuan kasus polio yang tak terjamah. Persoalannya bukan pada ketidaktersediaan vaksin namun pada distribusi.
Dalam kondisi gagal sebuah perusahaan ”Rotary International” berhasil menghimpun dana sebesar 200 juta dolar. Perusahaan ini menyadari bahwa kendala utama ada di distribusi. Perusahaan mulai bekerjasama dengan WHO (badan kesehatan dunia) dengan dibantu oleh para sukarelawan mulai mendistribusikan vaksin polio ke negara-negara mana yang paling membutuhkan. Hasilnya sangat mencengangkan, berdasarkan laporan pada tahun 2001 hanya ada 500 kasus polio di seluruh dunia. 5 tahun kemudian dilaporkan kasus polio kurang dari 100 kasus di seluruh dunia.

Isi Kotbah:
Dari ilustrasi tersebut saya akan membuat sebuah analogi yaitu mendistribusikan kasih karunia Allah. Pada saat Allah menciptakan manusia, keadaannya begitu sempurna. Namun sesuatu terjadi, saat manusia lebih memilih untuk tidak taat atau memberontak mulailah suatu keadaan yang sangat tidak diinginkan terjadi dalam kehidupan manusia. Akibat dari dosa manusia telah kehilangan kemuliaan Allah, hilang persekutuan dengan Allah (Roma 3:23) ”Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”. Akan tetapi kasih karunia Allah adalah hidup yang kekal. Manusia mulai mencari cara untuk kemabali kepada Allah. Namun dalam proses pencariannya selalu mengalami kegagalan. Yang sungguh sangat disyukuri adalah Allah mengambil inisiatif untuk turun tangan supaya manusia bisa menemukan dan menerima anugrah dan kasih karunia-Nya. Namun banyak tidak bisa menerima. Persoalannya ada pada distribusi.

1. Persediaan.
Jika kita mengenal Allah dengan sungguh-sungguh, kita pasti tahu bahwa tidak ada masalah dalam hal persediaan.
• Kasih karunia Allah sangat berlimpah-limpah digudang Allah.
• Belas kasih Allah menumpuk.
• Anugrah Allah berlimpah-limpah dan tidak akan pernah habis.
Kekayaan dan persediaan yang disediakan oleh Allah sangat luar biasa melimpah. Kita punya Tuhan yang tak terbatas. Akan tetapi ada banyak orang sedang barada dalam bahaya kebinasaan dan bahkan sudah banyak yang mati tanpa keselamatan. Banyak orang berada di luar pengharapan dan keselamatan. Persoalanya bukan tidak tersedianya kasih karunia Allah, bukan karena anugrah Allah sudah mulai menipis juga bukan karena kekayaan Allah mulai berkurang, namun semua dikarenakan distribusi yang tidak berjalan.

2. Keadaan Pasar (Matius 11:28).

• Seorang balita 3 Th bernama Yue-yue lepas dari pengamatan ibunya, mengalami peristiwa yang sangat tragis. Dia di tabrak mobil, ironisnya tidak ada satu orang yang lewat di situ menolongnya. Bayi yang dalam keadaan sekarat dibiarkan begitu saja oleh beberapa orang yang melewati jalan tersebut. Sampai ada satu mobil yang menabraknya kembali sehingga bayi tersebut mengalami luka yang cukup parah. Setelah sekian lama barulah seorang pemulung lewat dan menyelamatkan bayi tersebut, yang pada akhirnya mengalami kematian.
• Peristiwa yang hampir sama terjadi lagi, seorang sopir tiba-tiba menabrak seorang anak berumur 5, yang terjadi adalah sopir itu berhenti dan menoleh, namun bukan untuk menolong. Ketika ia melihat anak tersebut masih dalam keadaan hidup dia dengan sengaja memundurkan mobilnya sehingga menabrak anak tersebut 2 kali, yang mengakibatkan anak tersebut tewas di tempat. Setelah tertangkap dan diwawancari sopir mengatakan kalau anak itu masih hidup maka biaya untuk perawatan yang dia keluarkan akan sangat banyak dibandingkan dengan kalau anak tersebut mati.
Moral manusia sudah berada dalam batas yang sangat mengerikan. Belum lagi hal-hal yang lainnya. Mari kita melihat klip tentang kondisi bangsa ini. (Video klip Potret bangsa). Inilah kondisi orang-orang dewasa ini sangat mengerikan. Mereka tidak tahu apa yang benar dan apa yang salah. Mereka membutuhkan pertolongan, sebab tidak punya pengharapan. Mereka membutuhkan kasih karunia Allah.

3. Metode Distribusi Allah (Kisah Para Rasul 1:8).
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,
dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea
dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Menarik sekali kalau kita simak metode distribusi yang dipakai oleh Allah. Dari semua metode yang bisa dipakai oleh Allah untuk mengulurkan kasih kaurina-Nya kepada dunia, Dia justru memilih menggunakan pria dan wanita (orang kristen) yang sederhana. Dia tidak memakai segelintir orang pilihan, juru bicara yang elit, motivator yang handal. Tuhan memanggil kita menjadi agen-agen yang mendistribuskan kasih karunia Allah kepada dunia. Allah juga memberitahukan, bahwa kita tidak perlu susah-susah untuk mencari ladang misi. Allah memanggil kita dan menempatkan kita di temat kita sekarang dengan maksud supaya ditempat dimana kita berada, di tempat dimana kita bekerja disitulah kita mendistribusikan kasih karunia Allah kepada rekan-rekan kita, kepada orang-orang ligkungan kita tinggal.

4. Cara Mendidtribusikan (1 Korintus 3:5-9)
Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. Karena kami adalah kawan sekerja Allah;
kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Allah tidak hanya memilih dan memberitahukan bahwa kita adalah agen-agen yang mendistribusikan kasih karunia Allah. Namun Allah juga memberitahukan bagaimana cara kerjanya, supaya kasih karunia itu benar-benar sampai kepada orang yang benar-benar membutuhkan.
Dari 1 korintus 3: 5-9 rasul Paulus memberitahukan cara mendistribusikan kasih karunia Allah, yang dinamai model agraris. Dala model ini ada 4 fase:
a. Mengolah
b. Menanam
c. Menuai
d. Melipatgandakan.
Kesempatan ini saya akan menyampaikan yang pertama yaitu mengolah. Dari 4 fase tersebut yang paling sulit adalah mengolah. Untuk mengolah sebidang tanah diperlukan kerja keras, tidak mudah menyerah, pengorbanan. Ini berbicara tentang mempersiapkan hati seseorang. Sebelum hati seseorang siap ditananami oelh benih rohani harus diolah dahulu dengan cara:
• Menjalin hubungan.
”Tidak ada dampak tanpa kontak” artinya kalau kita mau hidup kita berdampak untuk orang lain maka harus ada hubungan atau kontak dengan kita dengan orang tersebut. Untuk mendistribusikan kasih karunia Allah dibutuhkan sebuah hubungan antar pribadi. Hubungan antar yang mendidtribusikan dengan yang membutuhkan. Tanpa sebuah hubungan rasanya akan sangat tidak mungkin kasih karunia Allah bisa di distribusikan kepada yang membutuhkan.
” Jika anda membiarkan jadwal anda di padati oleh aktifitas-aktifitas agamawi atau gerejawi dan tidak menyisihkan waktu dengan serius untuk menjembatani jarak antara anda dengan orang yang belum percaya kepada Yesus, maka anda adalah orang yang gagal untuk menjalankan panggilan anda”.
• Keteladanan.
Rasul pernah mengatakan ”ikutlah teladanku karena aku meneladani Kristus”. Sebuah pesan akan sangat dipercaya jika pembawa pesan adalah orang yang bisa dipercaya. Artinya membawa pesan anugrah Allah akan dipercaya oleh penerima pesan ketika si pembawa pesan adalah orang yang dapat dipercaya dan diteladani.
Ada banyak orang kristen yang tampil tidak jauh beda dengan orang yang belum percaya. Bicaranya sama, kebiasaan-kebiasaanya sama, kompromi pada hal-hal yang sama dan menyenangkan diri sendiri dengan cara yang sama seperti mereka belum pernah berjumpa dengan Tuhan secara pribadi.


Kesimpulan:
Allah benar-benar serius dalam mendistribusikan kasih karunia-Nya. Persediaan Allah sangat melimpah. Allah tidak pernah kehabisan kasih karunia. AnugrahNya tersedia melimpah. Allah membutuhkan agen-agen yang bisa mendistribusikan kasih Allah kepada dunia. Jangan terlambat. Saya tutup dengan video klip ”Surat dari Neraka”
Tuhan Yesus memberkati.





Pdt. Budiono, S.PAK

/>

Tidak ada komentar: