DENGAN ROH YANG MENYALA-NYALA KITA
MENYONGSONG TH. 2011
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala
dan layanilah Tuhan Roma 12:11


Pendahuluan:
Ada seorang Bapak bertanya kepada saya, apakah saya masih memiliki semangat untuk mengembangkan pelayanan di gereja ini? Spontan saya menjawab, masih!
Saya ingat di Alkitab seorang yang bernama Kaleb , sekalipun usiamya bertambah tua, tetapi semangat dan kemampuannya masih sama seperti 40 Th yang lampau. Kata-kata itu sangat menginspirasi. Saya tidak hanya sekedar meniru Kaleb, tapi memang demikianlah apa yang sedang ada di dalam hati ini.
Tahun 1999 hingga tahun 2003 secara berturut-turut kita mengikuti kongres gereja sel di Solo. Kemudian kita berusaha mempraktekkan, apa yang telah kita dapatkan. Awal tahun 2010, Roh Tuhan berkenan membawa saya untuk memasuki visi yang lebih luas lagi yaitu,; ”Gereja yang digerakkan oleh visi Kerajaan ALLAH”. Tujuannya ialah agar kita sebagai gereja Tuhan tidak hanya bergerak di dalam gedung gereja saja, tetapi harus keluar dan mampu memberkati dan mempengaruhi semua lapisan masyarakat yang ada di kota kita.

Isi Kotbah:
A. Bagaimana kita bisa mempengaruhi kota kita dengan prinsip-prinsip Kerajaan ALLAH?(Yeremia 29:7)

Babel adalah kota pembuangan bagi penduduk Yerusalem pada saat itu. Saudara dan sayapun saat ini memiliki status yang sama, yakni menjadi orang buangan.
Apakah artinya?
Saudara dan saya mungkin tidak dilahirkan di kota tempat kita berada saat ini, tetapi Tuhan menetapkan untuk tinggal di kawasan ini. Kemanapun Tuhan menaruh saudara, di manapun saudara dikirim oleh Tuhan, disitulah saudara harus menjadi berkat.

B. Apa yang kita dapat lakukan untuk kota kita?
Menurut Yeremia 29:7 ada dua cara yang bisa kita lakukan untuk memberkati kota:
1. Mengusahakan kesejahteraan kota.
2. Berdoa untuk kota dimana Tuhan mengirim kita.
Selama ini gereja hanya melakukan satu tugas untuk memberkati kota, yaitu berdoa. Itu berarti gereja baru melakukan setengah bagian dari apa yang seharusnya dilakukan. Yang tidak kalah penting ialah mengusahakan kesejahteraan kota. Kita harus membuat keseimbangan dalam mendatangkan kesejahteraan kota, yakni berdoa dan mengusahakan kesejahteraan kota.

C. Apakah arti kata ’mengusahakan’?
Menurut kamus Bahasa Indonesia, kata ’mengusahakan’ berasal dari kata dasar ’usaha’. Yaitu kegiatan yang ditandai upaya untuk: mengerahkan tenaga, pikiran dan badan guna mencapai tujuan.
Ketika kita berdoa: Kita sedang menggerakkan mulut kita untuk mengucapkan pokok-pokok doa kepada Tuhan. Sebaliknya kalau kita berusaha kita sedang mengerahkan segenap kemampuan kita untuk mencapai tujuan.
Menurut Kamus yang sama kata mengusahakan memiliki empat definisi:
1. Mengerjakan sesuatu.
2. Mengihtiarkan sesuatu
3. Berusaha sekeras-kerasnya
4. Membuat atau menciptakan sesuatu.
Contoh:
Ketika ada orang-orang miskin disekitar kita, saudara tidak hanya cukup mendoakan mereka. Saudara harus melengkapinya dengan langkah berikutnya. Kalau ada orang yang membutuhkan pekerjaan, inilah saat yang tepat bagi kita untuk menciptakan lapangan kerja baru, sehingga mereka bisa mendapatkan penghasilan secara tetap dari pekerjaan itu.

Kesimpulan:
Selama ini kita sudah sering berdoa, tetapi kita belum mengupayakan kesejahteraan bagi kota kita dengan tindakan-tindakan yang konkrit.
Kesejahteraan kota ini ada di tangan gereja-Nya. Nasib kota kita ada di tangan kita sehingga kita harus berusaha sekeras-kerasnya demi kesejahteraannya.
Ada banyak pekerjaan di dalam gereja yang digerakkan oleh nila-nilai Kerajaan ALLAH. Di butuhkan Kuasa Roh Kudus agar roh kita menyala-nyala. Kita siap untuk menjadi pemenang-pemenang.


Pdt. Petrus Nyorapadma

/>

Tidak ada komentar: